5 Cara Mudah Menyusun Learning Outcome

Sebagai seorang dosen, guru, mentor workshop, penyusun materi kursus, atau bahkan seorang Youtuber pasti memiliki sebuah capaian yang diharapkan. Ambil contoh, tadi malam saya bertemu mentor workshop yang akan menyampaikan pelatihan kepribadian dalam dua hari di salah satu mall di Yogyakarta. Dia berkomitmen, bahwa selama dua hari itu peserta yang mengikuti akan mampu melakukan tiga hal yakni table manner, opening conversation, dan deep business communication. Tiga hal tersebut kita sebut juga capaian pembelajaran atau pada outcome based education dikenal dengan istilah learning outcome. Secara sederhana learning outcome adalah “setelah melampaui proses Belajar maka seorang pelajar tersebut akan memiliki kompetensi apa”.

Jika Anda adalah seorang pengajar dan saat ini tengah menyusun materi workshop, seminar, atau bahkan menyusun silabus untuk mata kuliah, maka artikel ini akan membagikan lima tips menyusun learning outcomes. Artikel ini berasumsi Anda sudah memiliki pengetahuan, keterampilan, dan prilaku afektif terhadap materi yang hendak diajarkan. Berikut adalah lima cara yang dapat dilaksanakan secara berurutan. Dan dalam kasus ini yang diambil adalah proses menyusun learning outcome yang sesuai dengan kriteria ABET dalam komisi EAC (Engineering Accreditation Committee)

Langkah #1 Melakukan Taksonomi Materi yang Anda Ajarkan.

Luaran dari langkah ini adalah Anda memahami tiga hal yakni.

  1. Kompetensi apa yang diharapkan oleh mata kuliah tersebut? Pada ruang lingkup ABET kompetensi diklasifikasikan menjadi sekumpulan atribut yang dikenal dengan student outcome. Sebagai contoh program studi Teknologi informasi memiliki 11 atribut SO yang dapat dilihat di http://sarjana.jteti.ugm.ac.id/program-sarjana/s1-teknologi-informasi/student-outcomes/ . Pemetaan SO ke mata kuliah terdokumentasi di dokumen kurikulum.

    Contoh: Pemograman Berorientasi Objek (PBO). PBO akan mengarahkan mahasiswa untuk memenuhi kompetensi Engineering Knowledge, Problem Analysis, Design / Development Solution, dan Modern Equipment Utilization. Hal ini seperti yang digambarkan dalam dokumen kurikulum

    

  1. Mengetahui jenis mata kuliah yang diajarkan. Pada EAC terdapat terdapat tiga jenis mata kuliah
    1. Basic Science & Mathematics: mata kuliah dasar sains yang diajarkan.
    2. Engineering Topics: mata kuliah Teknik.
    3. General Education: mata kuliah umum

    Idealnya satu mata kuliah mengarah pada satu jenis mata kuliah saja, walaupun pada kenyataannya sebuah mata kuliah dapat berada pada lebih dari satu jenis mata kuliah. Contoh: mata kuliah prmograman berorientasi objek adalah mata kuliah yang masuk kategori engineering topics. Bagaimana jika sebuah mata kuliah 3 SKS dapat memenuhi engineering topics dan basic science? Maka dalam praktiknya bisa saja 1 SKS akan memenuhi basic science dan 2 sks akan memenuhi engineering topics.

  2. Mengidentifikasi mata kuliah yang berkaitan dengan mata kuliah yang diajarkan. Mata kuliah yang berkaitan ini akan membantu peta kurikulum menjadi erat. Kaitan sebenarnya mirip linked list dalam sebuah struktur data. Sifatnya opsional artinya dimungkinkan sebuah mata kuliah tak memiliki kaitan dengan mata kuliah yang lain. Pada contoh ini PBO akan memiliki
    1. Pre-requisite: Pemograman Dasar
    2. Mata Kuliah Lanjutan: Aplikasi Berbasis Web, Pengembangan Aplikasi Permainan, Pengembangan APlikasi Web.

Langkah #2 Mencari Buku Referensi yang Sesuai

ABET bagi dunia luar bukan sesuatu yang baru. Penerbit ternama seperti Prentice Hall, John Wiley & Sons, dan Morgan Kaufmann sudah memiliki sekumpulan buku siap pakai. Bahkan beberapa dari mereka memiliki slide presentasi, workbook, dan juga assessment plan. Berikut tips untuk mencari buku referensi yang berkualitas.

  • Pilih publisher ternama seperti Prentice Hall, John Wiley & Sons, Morgan Kaufmann, Sams Publishing, Microsoft Press, Packt Publishing, Springer, dan masih banyak lagi. Gunakan akses berlangganan referensi yang dimiliki UGM, Pearson Education Bookshop, Informit, dan tentu saja Amazon
  • Pada buku tersebut terdapat suplementary content dan bahkan bisa meminta evaluation copy dengan memberikan sekumpulan bukti mengajar

Sebagai contoh Pemograman Berorientasi Objek dapat memperoleh buku https://www.wiley.com/en-id/Beginning+Object+Oriented+Programming+with+C%23-p-9781118336922 . Berdasar struktur tersebut dapat disusun topik apa yang akan disampaikan yang akan memudahkan dalam menyusun LO. Dalam buku referensi terdapat 18 BAB yang dapat dibagikan menjadi 14 pertemuan. Banyak referensi akan memperkaya khasanan pemahaman pengentahuan tetapi juga patut diperhatikan hal tersebut juga dapat menambah beban pembelian buku, dan cara penyampaian buku. Hanya memilih lebih dari satu buku jika memang satu referensi tidak memenuhi.

Langkah #3 Menyusun LO

Setelah menemukan buku referensi yang akan dipakai maka penyusunan LO dapat dilakukan dengan sebagai berikut.

  1. Susunlah LO dengan jumlah 1 – 6 LO saja, lebih dari itu akan menambah beban dalam melakukan assessment.
  2. Susunlah LO dengan kalimat aktif seperti “mahasiswa mampu …. “. Kata kerja selanjutnya dapat menggunakan Bloom Taxonomy Action Verbs
  3. Susunlah LO dalam kalimat tunggal bukan kalimat majemuk. Dengan demikian LO akan memudahkan kita menyusun pertanyaan ujian berbasis Bloom. Beri nomor LO sesuai dengan urutannya.

Contoh:

  • Mahasiswa mampu menganalisis pilar-pilar pemograman berorientasi objek dalam platform Pengembangan komputasi modern. [L01]
  • mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep objek dalam memecahkan masalah kompleks dalam pemograman [LO2]
  • mahasiswa mampu mengembangkan aplikasi perangkat lunak berbasis objek [LO3[
  • mahasiswa mampu mengevaluasi berbagai perangkat modern yang dapat meningkatkan produktivitas Pengembangan perangkat lunak berbasis objek [LO4[

Langkah #4 Memetakan LO ke SO

Setelah memiliki LO maka setiap LO dapat dipetakan ke SO. Sebagai contoh LO yang dikemukakan dapat dipetakan menjadi

Learning Outcome

Student Outcome

Mahasiswa mampu menganalisis pilar-pilar pemograman berorientasi objek dalam platform Pengembangan komputasi modern. [L01]

Engineering Knowledge [SO1]

mahasiswa mampu mengaplikasikan konsep objek dalam memecahkan masalah kompleks dalam pemograman [LO2]

Problem Analysis [SO2]

mahasiswa mampu mengembangkan aplikasi perangkat lunak berbasis objek [LO3[

Design/Development Solutions [SO3]

mahasiswa mampu mengevaluasi berbagai perangkat modern yang dapat meningkatkan produktivitas Pengembangan perangkat lunak berbasis objek [LO4[

Modern Equipment Utilization [SO4]

 

Langkah #5 Menyusun Extended Silabus

Setelah melakukan langkah 1-4 maka langkah terakhir adalah menyusun extended silabus dalam kerangka 1-2 lembar. Struktur yang disarankan ABET adalah sebagai berikut:

  1. Course number and name
  2. Credits and contact hours
  3. Instructor’s or course coordinator’s name
  4. Text book, title, author, and year
  5. other supplemental materials (i.e. e-learning / web)
  6. Specific course information
  7. Prerequisites or co-requisites
  8. indicate whether a required, elective, or selected elective (as per Table 5-1) course in the program
  9. Specific learning outcome for the course
  10. explicitly indicate which of the student outcomes listed in Criterion 3 or any other outcomes are addressed by the course.
  11. Brief list of topics to be covered