Bencana itu bernama ‘Terlambat’

Anda terlambat menginjak rem saja, maka ada potensi kendaraan Anda menabrak atau ditabrak. Anda terlambat berangkat naik pesawat saja maka penulis jamin itu akan menghabiskan biasa yang tidak sedikit untuk membeli tiket yang sama di jam berbeda. Bahkan Anda terlambat menjemput kekasih Anda untuk menonton saja, saya jamin Anda akan kecewa karena tiket film Anda hangus, plus harus terburu buru berangkat! Di dunia akademik potensi dampak keterlambatan menjadi berlipat ganda, karena akademik adalah sebuah proses terstruktur yang melangkahi satu titik milestone (pencapaian) ke titik milestone (pencapaian yang lain). Satu milestone terlambat maka milestone yang berikutnya akan berpotensi terlambat dan pos ini akan memberi tips baghaimana bencana atas nama terlambat itu terhindari.

Di dunia akademik, Ketika terlambat, maka usaha, energi, waktu, hingga perasaan akan terkuras dan itu bukan berpengaruh pada Anda sebagai orang yang mengalami efek terlambat, tetapi juga berpengaruh pada orang lain di sekitar Anda yang mendukung kesuksesan Anda di dunia akademik. Penulis akan beri contoh nyata antara fasilitator (dosen/pengelola) dengan sang agen perubahan (Mahasiswa)

  1. Akibat terlambat lulus (baca: menjelang DO), seorang fasilitator berjibaku dengan aturan memfasilitasi sang agen perubahan agar tetap lulus, agar tetap dapat mengambil inhall praktikum, memproses perpanjangan studi, memberikan waktu ekstra untuk bimbingan, hingga mengundang secara rutin untuk melihat progress Anda. Tahukah Anda berapa energi yang habis dari sang mahasiswa bolak balik untuk memenuhi syarat administratif, melibatkan orang tua untuk turun tangan, dan tentu sang fasilitator juga meluangkan waktu ekstras dan usaha untuk ini. Dan bencana terlambat itu berimplikasi kepada semua orang.
  2. Akibat terlambat datang ujian, Anda harus bolak balik mencari pengelola yang dapat mengizinkan Anda masuk untuk ujian, jika terlalu lama maka Anda harus mengurus surat berhalangan anda, mulai dari surat sakit, bukti lab, bahkan hingga surat permohonan ujian susulan. Efek terlambat ini bukan berimplikasi pada diri Anda saja, seorang dosen harus meluangkan waktu untuk membuat soal baru, meluangkan waktu untuk memeriksa, hingga pihak akademik haru menjadwalkan waktu untuk ujian susulan di 90 kelas yang saat ini terselanggara di jenjang sarjana.
  3. Akibat terlambat mengumpulkan berkas, maka proses yang sudah terstruktur menjadi bercabang untuk memfasilitasi keterlambatan Anda. Contoh saja Anda mengumpulkan berkas seadanya demi mengejar agar tepat waktu lalu menarik berkas dan menyusulkan versi revisi menjelang deadline. Efek terlambat ini tentu memberikan beban tersendiri bukan hanya Anda tetapi jika pihak lain, semisal pihak pendataan memiliki potensi perbedaan data dan isi antara yang dicatat dengan kondisi riil. Pihak pengelola berkas memiliki potensi dokumen yang diproses adalah dokumen yang lama, belum lagi proses yang terburu buru akibat memfasilitasi keterlambatan anda rentan bermasalah, semisal pernah kejadian berkas lama yang diuji karena trik ‘tukar berkas’ sebelum deadline ini.

Lalu bagaimana? Begini 5 tips untuk menghindari terlambat agar tidak merugikan diri sendiri dan orang lain.

  1. Catat deadline di calendar. Anda punya smartphone Canggih seperti Samsung Galazy S Series? Maka di sana ada fitur calendar. Catat kapan deadline itu terjadi jika tanggal 30 Maret 2017, maka pastikan berkas final sudah ada setidaknya di tanggal 30 Maret 2017, jangan pernah berpikir ‘santai’ dan berusaha mensubmit berkas ditanggal 31 Maret 2017.
  2. Atur waktu Anda targetkan sebelum deadline. Jalan itu tidak selamanya lurus, jika batas akhir pengumpulan berkas tanggal 30 Maret maka set reminder di tanggal 29,28, atau 27. Saran terbaik adalah h-3 sebelum waktu deadline. IN=ni akan memberi waktu Anda berusaha mulai dari mencari pembimbing berdiskusi, meminta paraf, hingga merevisi berkas.
  3. Berpikir disiplin, jangan selalu berpikir ‘pasti diundur’, pola pikir itulah yang menjadi ‘sinyal’ anda untuk ‘santai’, dan jika tidak mundur, etiskah anda mengorbankan yang lain untuk memfasilitasi keterlambatan Anda.
  4. Buat janji jauh jauh hari datang lebih awal kerjakan lebih dahulu…prinsip SKS sudah bukan ‘sistem kebut semalam’, tetapi lebih ke ‘sistem kerja strategis’ ini ‘tidak ada sesuatu produk yang luar biasa dari keterlambatan, tidak ada produki yang baik dari terburu-buru’. Lihat tautan Ketika Hendak Bertemu
  5. Berhalangan karena satu lain hal? Segera kabari rekan Anda, fasilitator Anda, dan juga pembimbing Anda. Keterlambatan ‘kadang’ bisa ditolelir jika sudah dikemukakan dengan alasan yang tepat. Itu seperti perasaan menunggu kehadiran dosen ketika anda tahu dia akan terlambat 1 jam vs anda tidak tahu dia akan datang atau tidak.

Jangan khawatir, kasus tersebut bukan hanya terjadi pada mahasiswa saja, tetapi dosen juga mengalami efek keterlambatan, entah terencana atau tidak, mari kita berkomitmen agar tidak terlambat, jikapun terlambat yakinkan itu sudah di luar ikhtiar anda, dan jika anda sering terlambat ucapkan dalam hati Anda ‘yang lain bisa tepat waktu kok Anda terlambat, Yang lain terlambat Anda harus tepat waktu untuk memberi contoh’, karena itulah yang disebut agen perubahan J.